HASIL MOTOGP 2014 PRANCIS LE MANS: : Marc Marquez Juara


Pembalap Repsol Honda Marc Marquez tetap perkasa. Rentetan kemenangannya terus berlanjut. Marquez meraih kemenangan kelimanya secara beruntun pada musim ini setelah finis terdepan di MotoGP Prancis.
Valentino Rossi finis di posisi kedua. Data Live Timing motogp.com menyebutkan balapan digelar pukul 14:00 waktu setempat atau pukul 19:00 WIB di sirkuit Le Mans dengan panjang lintasan 4,185 kilometer.
Marc Marquez menyelesaikan 28 lap atau putaran dengan catatan waktu 44:03,925 (44 menit 3,925 detik). Valentino Rossi menyentuh gari finish di posisi kedua dengan catatan waktu 1,486 detik di belakang Marquez.
Dalam balapan yang disiarkan secara langsung Trans7 itu, Valentino Rossi yang sempat memimpin lomba harus puas naik podium di posisi kedua. Dia tak bisa menahan Marquez yang tampil sangat impresif sepanjang balapan.
Satu tempat tersisa di podium jadi milik pebalap Honda Gresini, Alvaro Bautista (GO&FUN Honda Gresini). Sementara itu Dani Pedrosa (Repsol Honda) dan Jorge Lorenso (Movistar Yamaha) menyentuh garis finish berturut-turut di posisi 5-6 dengan selisih waktu 4,077 dan 7,088 detik dari Marquez di posisi terdepan.
Seperti pada seri-seri sebelumnya, Marquez sangat sulit dikejar kalau sudah berada di depan. Pada lap ke-18, dia makin jauh memimpin dan unggul sekitar 1,5 detik di depan Rossi. Marquez makin nyaman di posisi terdepan hingga lap ke-22. Dia diikuti Rossi, Bautista, Pol Espargaro, Pedrosa, Lorenzo, Bradl, Aleix Espargaro, Dovizioso, dan Smith.
Hingga balapan selesai, Marquez tak terbendung lagi. Dia menyentuh garis finis di posisi terdepan dan meneruskan dominasinya musim ini. Saat menyentuh garis finish dengan sambutan kibaran bendara finish, jarak Marquz—Rossi menyempit menjadi 1,486 detik.
Namun, itu bukan karena sodokan Rossi, melainkan aksi selebrasi Marquez yang agak melambatkan laju motornya demi merayakan kemanangan kelimanya secara beruntun.

 • Berikut Hasil Balapan MotoGP Prancis

1. Marc Marquez (Spain) Honda 44:03.925
2. Valentino Rossi (Italy) Yamaha 44:05.411
3. Alvaro Bautista (Spain) Honda 44:07.069
4. Pol Espargaro (Spain) Yamaha 44:07.642
5. Dani Pedrosa (Spain) Honda 44:08.002
6. Jorge Lorenzo (Spain) Yamaha 44:11.013
7. Stefan Bradl (Germany) Honda 44:15.452
8. Andrea Dovizioso (Italy) Ducati 44:26.028
9. Aleix Espargaro (Spain) Yamaha 44:26.551
10. Bradley Smith (Britain) Yamaha 44:27.033
11. Cal Crutchlow (Britain) Ducati 44:29.705
12. Scott Redding (Britain) Honda 44:43.448
13. Yonny Hernandez (Colombia) Ducati 44:46.469
14. Hiroshi Aoyama (Japan) Honda 44:46.661
15. Karel Abraham (Czech Republic) Honda 45:00.569

Rossi Pun Akhirnya Menemukan Masalahnya Di Yamaha YZR-M1



Bukan karena Valentino Rossi masuk ke posisi runner up untuk seri II, MotoGP, yang berlangsung di sirkuit, Jerez, Spanyol, Minggu lalu. Bukan juga Rossi sudah bisa memberikan perlawanan terhadap Marc Marquez dan menekuk Dani Pedrosa. Tapi, ada yang kembali muncul dari performa The Doctor selama satu musim (2013) plus empat seri bersama Yamaha tahun ini. Valentino is back!
Rossi kembali menemukan dirinya kembali setelah masuk ke Jerez. Kelihatan jelas begitu beraninya lajang 35 tahun ini menentukan pilihan ban depan hard dan belakang pakai medium.
Kombinasi ban yang berbeda dibanding seri sebelumnya jelas terbukti bikin Rossi nyaman. Manuver titik pengereman yang enggak sedekat Jorge Lorenzo dari tikungan berjalan sempurna. Setelah balapan pun terlihat si karet bundar yang dipakai Valentino masih kategori normal.
Dengan pilihan ban yang berbeda juga dari Lorenzo, Rossi sudah menemukan solusi masalah besar di Yamaha YZR-M1 musim ini. Tidak mencengkramnya ban depan saat di tikungan di atasi dengan pilihan kompon depan hard dan akselerasi yang lembut saat menikung. Baginya akselerasi yang sempurna jauh lebih baik dibandingkan tenaga yang besar.
Tapi, seandainya musim ini tanpa Marc di seri Jerez, dipastikan Rossi-lah juaranya. Tapi, Rossi memang juara!

Sumber:
motorplus-online.com

Marc Marquez Takut Sama Rossi Di MotoGP, Seri IV, Jerez? Ini Alasannya


Fakta dari putaran sebelumnya, rider yang menginjak umur 21 tahun itu strategi menunggu di lap awal sampai sekitar lima lap. Setelah itu dia baru melesat.
Itulah kenyataan yang berbeda. Di Jerez Marc ingin segera langsung meninggalkan pembalap di belakangnya.
Cara balap Marc di sirkuit yang panjangnya 4.420 meter itu salah satunya jadi ukuran. Marc sadar teknik balapnya enggak bisa 100% meredam Valentino Rossi.
“Bagaimana enggak, saya mesti kabur dulu sejak lap pertama. Jerez sangat mendukung teknik balapnya Valentino Rossi. Kalau dibiarkan menunggu, belum tentu saya bisa podium pertama,” urai Marc.
Ucapan Marc itu setelah balapan selesai. Omongannya juga hasil dari analisis setelah melihat performa Valentino di sesi latihan.
“Tekanan pun bertambah karena pendukung saya ada di tiap tikungan,” ungkap Marc yang menyempurnakan seri ke-4 ini dengan 100 poin.
Betul omongan Marc. Jerez sejatinya sirkuit Rossi. Maksudnya, teknik balap yang dimiliki The Doctor menopang untuk lebih unggul di tikungan.
Hitungannya Rossi masih berpegang dengan teknik klasik saat menikung. Posisi badan tidak turun drastis saat belok. Bagian pinggang dan kepala masih berada di tengah tangki.
Dengan style itulah, Rossi enggak akan bermasalah dengan karakter Jerez. Lay out Jerez sendiri memang termasuk sirkuit klasik. Camber dengan rpm menengah dan jalur lurus yang memanjakan pengereman halus cocok untuk gaya Valentino.
Berbeda dengan sirkuit tiga seri sebelumnya. Kombinasi tikungan cepat berturut-turut kurang menguntungkan dengan gaya belok Rossi.
“Sulitnya saya berhadapan dengan Marquez. Mungkin cuma dia pembalap yang di Jerez kali ini enggak takut jatuh. Kalau saja nyalinya sedikit kendur, saya bisa menyalibnya,” tutup lajang 35 tahun ini.

Sumber:
motorplus-online.com

Reynaldi Pradana Gabung Kawahara, Bareng Berry Pratama (Kawahara) Pembalap Rangkasbitung

Panasnya persaingan balap motor tanah air buat tahun ini memang sudah terlihat meskipun musim balap belum dimulai. Khususnya balapan Motoprix region 2 yang kali ini bakalan tambah panas. Reynaldi Pradana Pembalap yang tahun lalu balap di Indoprix ini juga merasakan itu makanya sekarang dia rajin sekali untuk melatih fisiknya dengan bermain Motocross. Bergabung dengan tim Kawahara bersama Berry Pratama, dan Denny Keder untuk bermain di MP, dan HRC tentunya memang butuh fisik yang prima untuk bisa bersaing di depan. Bermain di MP memang terlihat seperti turun karena tahun lalu balapan di IP namun Rere mengatakan kalau dia ingin mencari suasana baru. Begitu pula dengan pindahnya dia dari Honda Oei ke Kawahara. “Ingin merasakan sesuatu yang baru dan berbeda, sebelumnya saya belum pernah balapan di Sedeed MP jadi pengi ngerasain juga” imbuh Rere.
Rere ( belakang ) Bareng Berry Pratama
Bertempat di Sirkuit MX BSD City Serpong Reynaldi Pradana bersama Berry Pratama dan kru Kawahara Racing Team Rere sapaan akrabnya menggeber KTM EXC-F 350 di sirkuit yang menjadi tempat latihan banyak crosser muda Indonesia ini. Mulai pukul 1 siang sampai jam 5 sore Rere terlihat giat berlatih demi bisa menciptakan fisik. Mantan pembalap Motocross yang pernah juara ke-4 Motocross Nasional pada tahun 2009 dan runner up pada Supercross 2007 kelas SE 85cc ini masih terlihat jago nerbangin kuda besi yang peruntukanya buat adventure ini. Berbeda dengan dua rekan setimnya di Kawahara, Rere untuk balapan tahun ini masih tetap setia menggunakan kuda besi Honda, sedang yang lainya pakai Yamaha. ” Walaupun sudah pindah tim namun sama masih tetap berkomitmen tetap One Heart ” ungkap Reynaldi yang awal kariernya di aspal ikut pelatihan balap Honda ini pada balapmotor.net. Kita tunggu saja penampilan perdana MP region 2 yang akan mulai digelar pada bulan Maret ini. Sumber: http://balapmotor.net

Bos Yamaha Komentar Soal Performa Rossi dan Lorenzo

Performa duo Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, di balapan MotoGP Jerez benar-benar timpang. Rossi sanggup meraih podium kedua, sedangkan Lorenzo harus puas finish di posisi ke-4. Dengan kondisi usia yang sudah tidak bisa disetting lagi layaknya motor, The Doctor justru mampu memberikan ancaman serius di ronde ke-4 MotoGP Jerez 2014. Progress Rossi sejak sesi latihan bebas terlihat cukup bagus, meski dia tidak bisa menembus barisan depan di sesi kualifikasi Q2. Bos Yamaha pun angkat bicara soal cemerlangnya penampilan Rossi sepanjang race MotoGP Jerez kemarin. Dia mengaku sangat bangga atas apa yang diraih Rossi, lantaran balapan kemarin dinilai sangat sulit dengan suhu lintasan yang mencapai sekitar 50 derajat celcius. “Sangat menyenangkan bisa melihat Vale berpacu dalam wujud (aslinya) dan kembali naik podium di Jerez. Itu adalah balapan yang sulit dan ia benar-benar meraih podium disana”, bangga direktur tim Movistar Yamaha, Massimo Meregalli. Strategi ban depan ekstra keras yang diterapkan The Doctor juga membuahkan hasil cemerlang. Rossi sudah mengamati performa ban keras sejak ronde pertama MotoGP Qatar sampai Austin yang lalu, lantaran Marquez selalu juara saat menggunakan keras. “Ban selalu menjadi faktor penting di sini dengan (tingginya) temperatur sirkuit akhir pekan ini, dia memilih menggunakan ban depan keras dan itu terbayarkan. Sayangnya balapan ke-200 Jorge di kancah Grand Prix tidak berakhir seperti yang kami harapkan”, tambah Meregalli.
Balapan ke-200 Lorenzo di kancah Grand Prix tidak ditandai dengan hasil gemilang di Jerez, malah dia juga dapat kado terburuk di hari ulang tahunnya. Meski menyayangkan atas hasil buruk yang diraih Lorenzo, namun Meregalli mencoba memahami situasinya dan menjadikannya sebagai pelajaran. “Kondisinya sangat menantang dan ia tidak mampu mengimbangi lawannya sampai akhir balapan. Kami akan mengambil hari ini sebagai pelajaran dan menggunakannya untuk melakukan pengujian di sini besok”, ujarnya. “Kami akan bekerja untuk mempersiapkan balapan Le Mans sebaik mungkin dan siap pergi ke Prancis dalam dua minggu ini.” Sumber: http://www.mesinbalap.com

Nostalgia Yamaha F1ZR Inter Biru CMS

Assalamualaikum…
Sobat rider yang mengalami masa indah remaja menjelang era millenium dari tahun 1998, 1999 dan 2000 pasti kenal sama tampang cowok ganteng di bawah…..

Dia lah Hendriansyah. Dewa road race yang pada tahun 2000 bernaung di team Inter Biru CMS. Tahun 1998, 1999, 2000 merupakan masa lucu dan jaya-jayanya Yamaha F1ZR di kancah road race tanah air sebelum digusur oleh Suzuki RG-Sport dan Honda Tena. Pada saat itu hampir setiap team menggunakan F1ZR sebagai kuda besi andalan baik dikelas standar 2 Tak maupun kelas tertinggi yaitu underbone tune up 2 Tak. Part racingnya juga mudah dicari. Yang getol jualan part racing F1ZR adalah Daytona. Hampir semua produknya adalah part racing untuk F1ZR. Sayangnhya sekarang pagelaran road race underbone tune up 2 Tak sudah tidak ada. Seandainya sekarang digelar lagi saya yakin peminatnya masih ada.. ..paling tidak ya kelas nostalgia lah…..hehehehe. Buat obat kangen sama suara lengkingan knalpot dan harumnya aroma asap oli samping underbone….lha kalau 4 tak kan gak berasap..meskipun berasap baunya jauh dari sedap…tapi sangit gak ketulungan…...
#1 Yamaha F1-ZR Hendriansyah Inter Biru CMS 2000, #18 Farouk Safarudin? yang merah TZM 150
 Alhamdulillah kebetulan saya masih punya majalah Motor Plus yang mengulas F1ZR tunggangan Hendriansyah. Lumayan lah untuk sedikit mengenang Yamaha F1ZR waktu berjaya di kasta tertinggi road race Indonesia. Tulisan dibawah saya ketik persis dengan apa yang tertulis di Motor Plus edisi 088/II, Sabtu 4 November 2000, dengan judul GACOAN IBC 2001 Juara Nasional 2000, tingggal ditepuk Kuncung Hendriansyah. So pasti Inter Biru CMS (IBC) tersenyum puas. Macam kejatuhan durian. Kan IBC kembali mengantar Kuncung menjadi ‘durian’ road race. Sebelum ditimpuk durian beneran, lantas kelapa, eh kepala peyang, IBC buruan bikin F1-ZR versi 2001 (sayangnya Hendriansyah tahun 2001 bikin team sendiri dengan motor Suzuki RG-Sports) . “kudu siap jauh hari”. Persaingan makin ketat. RG-Sports kenceng. Juga Yamaha (team pabrikan) mendatangkan dua mesin dari malaysia”wanti Kerry Hutama. Orang ini, tombak pendesain mesin IBC. Apalagi F1-ZR versi 2000 dinilai kurang dahsyat. Karburator standar reamur 2mm, lelet berjibaku di trek dadakan. Keihin 24mm dengan leher angsa versi IBC, juga gagal. Kedoddoran mengimbangi RG-Sports dari Suzuki Top One Racing atau Suzuki Racing Team. Chief Of Management IBC, Edwin Bongso mengaku, penyempurnaan versi 2001 sekedar tampilan. Termasuk kaki-kaki. “Beda tipis dengan tahun sebelumnya” rendah Edwin alias Apeng yang berpostur tikus. Maksudnya tinggi kurus gitu.
Edwin alias Apeng
Omongan itu gak meyakinkan. Lihat intake manifold alias leher angsa. Tumben IBC memanfaatkan produk Daytona. Ini isyarat mesin ikut diasah. “He’eh,” aku Kerry terpojok berondongan pertanyaan. Katanya sih intake Daytona nggak macem-macem permintaanya. Dari sononya, sesuai ruang karter F1-ZR. Monggo diisi katub buluh kecil dari Honda NS 50 cc. itu sesuai kinerja ruang bakar. “Leher angsa lain, termasuk buatan kami, mesti diberi membran RX-Z. Kelewat besar,” timpal Kerry.
Hanya saja leher angsa dari Jepang ini diatur ulang. Dinding dalemnya dibikin rapi. Moncong karbu dibuka dikit, juga dibikin pendek. Aliran 1 liter bensol campur 35 cc Shell SX2, lebih singkat, kat….kat…kat… dipacu Keihin 24 mm kotak. Selebihnya korekan mesin nggak beda jauh dengan 054/II/ disitu mengulas F1-ZR IBC 2000 (sayang saya nggak punya edisinya). Namun , akibat leher angsa Daytona, sudut miring squish dibikin 16º. Dulunya 14º. “Volume kubah kepala silinder 10,6 cc. perbandingan kompresi 7,8 : 1. Tinggi lubang buang 26 mm” aku Bob sapaan Kerry Termasuk pelepas gas buang. Knalpot kalajengking bertabung besar, tapi pendek. Kan, sesuai perubahan leher angsa yang pendek pula. Dulu leher angsa tinggi, pipa knalpot kudu panjang.
Jangan salah, sekilas sama tapi sifatnya beda. “Ini kan kalajengking special edition. Khusus dari Jepang. Disempurnakan di Malaysia, sering disebut versi SP” bilang Kerry. Megatasi pasar senggol yang keriting, kaki-kaki Fis-er IBC diperkokoh. Pelek almu jeruji masuk gudang. Jeruji sering patah. Pantat Hendriansyah keriting tripping melulu. Makanya diganti pelek Enkei palang lima dari Nova Dash. Ukuran sama, depan 1.85 x 17, dan belakang 2.15 x 17. “Getaran bisa diredam,” analisa Kerry. Apalagi segitiga mengadopsi Yamaha 125Z . Sokbeker lebih kuat dikempit. Joki tak kerepotan mengendalikan setang.
Meskipun foto-fotonya buram (foto diambil dari majalah Motor Plus…terima kasih Motor Plus), tapi lumayan lah untuk sekedar mengenang indahnya road race tempo doeloe. Mantapp kan F1ZR nya IBC ?…asal tau aja F1ZR IBC jadi acuan modifikator dan motif air brushnya banyak dijiplak waktu itu…salah satu contohnya ya di bawah ini…
Modif F1ZR jaman dulu memang keren-keren, nggak muluk-muluk, simpel dan jauh dari kesan motor alay jaman sekarang..kaki-kakinya kekar brooo...
#iklan Inter Biru Road Race

#Kelas Sport 150 cc 2 Tak, Ninja, RG-R, paling ujung RX-Z

#Hendriansyah mau nyalip Bima Aditya (Jayadipa Yamaha)
Tahun itu Hendriansyah juga punya F1ZR racikan Gandhoel. Tapi khusus ikut road race dalam daerah saja, teamnya GRM Inter Biru.

Wassalamualaikum

Sumur:
http://didishevaharyadi.wordpress.com

Valentino Rossi, Marquez akhirnya Juara.


Solopos.com, DOHA – Bersaing sengit dengan Valentino Rossi, Marc Marquez akhirnya menjadi juara MotoGP Qatar. Di balapan perdana musim 2014, juara dunia musim lalu ini sukses menampilkan performa terbaiknya. Memulai balapan dari posisi terdepan, Marquez sempat terlempar ke posisi empat di awal race. Namun dia mampu terus memperbaiki posisinya hingga akhirnya bisa kembali merebut posisi terdepan pada lap ke delapan. Sejak saat itulah sang juara dunia 2013 itu terlibat persaingan sangat sengit dengan Rossi. Setidaknya, seperti dilansir detiksport kedua pembalap terlibat saling susul lebih dari lima kali, dengan beberapa di antaranya memunculkan momen kedua pebalap melaju side by side dan nyaris saling senggol. Kemenangan ini jadi start sempurna Marquez untuk mempertahankan gelar juara dunia miliknya. Hasil di Losail terasa makin spesial karena dia sebenarnya belum dalam kondisi 100% setelah mengalami patah kaki sekitar enam pekan lalu. Menggenapi podium di balapan ini adalah Dani Pedrosa. Pembalap Repsol Honda itu sempat dipaksa berjuang keras untuk masuk tiga besar setelah juga harus menjalani duel sengit dengan Alvaro Bautista. Nasib buruk dialami Jorge Lorenzo. Jagoan Movistar Yamaha itu terjatuh bahkan sebelum balapan menuntaskan satu putaran, Lorenzo saat itu sedang memimpin race. Memilih menggunakan ban keras, start Marquez kurang mulus karena langsung disalip beberapa pembalap saat start dan turun ke posisi empat. Adalah Lorenzo yang langsung melesat ke posisi terdepan, setelah dia dapat posisi start lima. Seperti terjadi di musim lalu, Lorenzo tampil sangat agresif di awal race demi menciptakan jarak dengan pesaingnya. Namun nasib nahas mendatangi dia di seri perdana ini karena belum menuntaskan satu putaran dia terjatuh karena kehilangan kedali atas tunggangannya. YZR-M1 miliknya terpelanting berputar beberapa kali di gravel dan mengalami kerusakan sangat parah. Saat Lorenzo out, Marquez berhasil memperbaiki posisinya dari urutan tiga ke posisi dua setelah menyusul Bradley Smith di lintasan lurus garis start/finis. Di lap kedua ini Rossi naik ke posisi lima sementara Pedrosa masih terlempar di posisi delapan. Andrea Iannone menjadi pebalap kedua yang mengalami crash setelah dia jatuh di putaran kedua. Insiden tersebut menguntungkan Rossi karena dia memperbaiki posisinya satu anak tangga ke posisi empat. Namun Rossi tak lama berada di sana lantaran dia disalip Alvaro Bautista. Rider GO&FUN Honda Gresini itu malah mampu melesat ke posisi dua di lap kelima setelah dia memanfaatkan momentum saat Marquez membuat kesalahan. Marquez kembali mengklaim posisi kedua di lap keenam setelah memenangi duel dengan Bautista di lintasan lurus, di belakangnya ada Rossi yang perlahan namun pasti terus merangsek ke posisi terdepan. Di lap ini Stefan Bradl masih menjadi pemimpin balapan. Pergeseran pemimpin balapan terjadi di lap delapan saat Bradl terjatuh dari motornya, yang membuat Marquez berhak atas posisi terdepan. Namun sang juara dunia tak bisa tenang berada di sana lantaran Rossi memberi tekanan hebat dari posisi dua. The Doctor akhirnya berhasil menyusul Marquez di lap sembilan. Aksi tersebut yang mendapat teriakan riuh dari penonton yang memadati Sirkuit Losail. Hingga beberapa putaran berikutnya Rossi dan Marquez terlibat persaingan sengit dengan beberapa kali upaya saling susul nyaris terjadi. Saat balapan tinggal menyisakan sembilan lap, Marquez kembali menjadi pemimpin race setelah dia menyalip Rossi di akhir lintasan lurus. Seperti sudah terjadi di lap-lap sebelumnya, Marquez memanfaatkan dengan baik tenaga motornya yang terlihat jelas unggul dalam top speed. Karena terlalu melebar di lap tujuh, Marquez nyaris kehilangan posisinya di urutan terdepan. Namun saat Rossi semeprtinya sudah lebih dulu masuk ke tikungan ke kanan, Marquez masih bisa melakukan manuver untuk mempertahankan posisinya. Di belakang Marquez dan Rossi yang berduel sengit, Dani Pedrosa dan Bautista terus menguntit masing-masing di urutan tiga dan empat. Pedrosa turun ke posisi empat saat balapan tinggal menyisakan empat putaran. Rossi menunjukkan perlawanan sengit dari posisi kedua. Dalam beberapa kesempatan dia berhasil melaju berdampingan dengan Marquez, namun tetap gagal mengabil alih posisi terdepan. Saat balapan tinggal menyisakan dua putaran Rossi berhasil memperdaya Marquez dan mengambil posisi terdepan. Tapi kondisi itu tak bertahan lama karena hanya beberapa tikungan berselang Marquez melakukan manuver berani untuk merebut kembali urutan satu. Skenario serupa terjadi setidaknya dua kali di lap yang sama, namun dengan hasil akhir serupa: Marquez bertahan di posisi satu. Saat melintasi garis finis, Marquez berhasil mempertahankan posisinya di urutan pertama. Rossi finis kedua.(JIBI/Solopos)  

Hasil MotoGP Qatar
1. Marc Marquez Honda 1m54.507s
2. Valentino Rossi Yamaha +0.259s
3. Dani Pedrosa Honda +3.370s
4. Aleix Espargaro Forward Yamaha +11.623s
5. Andrea Dovizioso Ducati +12.159s
6. Cal Crutchlow Ducati +28.526s
7. Scott Redding Gresini Honda +32.593s
8. Nicky Hayden Aspar Honda +32.628s
9. Colin Edwards Forward Yamaha +39.547s
10. Andrea Iannone Pramac Ducati +43.360s
11. Hiroshi Aoyama Aspar Honda +46.595s
12. Yonny Hernandez Pramac Ducati +46.688s
13. Karel Abraham Cardion Honda +50.581s
14. Danilo Petrucci Ioda Aprilia +1m03.127s
15. Broc Parkes PBM Aprilia +1m14.386s
16. Michael Laverty PBM Aprilia +1m32.593s
17. Mike di Meglio Avintia FTR-Kawasaki +1m36.085s

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites