Pembalap Banten Berjaya di Kelas 130 CC TU Open


Dua pebalap Banten yaitu Heru Susanto (Bal Bil Bul Putra Zidan Team) dan Tb Ariansyah (Kempet Speed Team) mampu finis lima besar pada Indonesia Super Matic Race 2012 Seri III di Kelas Matic 130 CC Tune Up Open di Sirkuit Stadion Maulana Yusuf, Civeri, Kota Serang, Minggu (4/11). Heru Susanto yang menempati garis start lima menyen­tuh garis finis urutan ketiga, sedangkan Tb Ariansyah yang menempati start delapan, finis pada urutan kelima.
Kedua pebalap Banten ini harus mengakui ketangguhan lawannya dari Jawa Barat dan DKI Jakarta. Finis pertama dan kedua direbut oleh pebalap Jabar Asep Bedun dan Ferry Octane. Sedangkan peringkat empat diraih pebalap DKI Jakarta, yaitu Bram Prasetya.
Ditemui usai lomba, Heru Susanto mengakui, saingan terberatnya adalah rider dari Jabar. “Hasil ini sudah saya prediksi sebelumnya. Memang sudah tradisi di setiap seri, kalau tidak rider Jabar, ya DKI Jakarta yang menjuarainya,” kata Heru di Sirkuit Stadion Maulana Yusuf, Ciceri, Kota Serang, Minggu (4/11).
Dia menambahkan, selain kurang persiapan, mesin motor yang digunakan sempat mengalami gangguan sebelum perlombaan dimulai. “Kesalahan teknis seperti itu menjadi beban mental bagi rider. Selain motor, saya kurang melakukan persiapan karena IMI Banten tidak memiliki sirkuit untuk latihan,” ungkap Heru.
Namun demikian, Heru merasa senang mampu finis pada urutan ketiga. “Meski kurang persiapan, saya bersyukur bisa finis di urutan ketiga. Mudah-mudahan hasil yang kami diraih, bisa menggerakkan pembinaan road race di Banten,” ucapnya.
 Senada, Tb Ariansyah juga mengakui kurang persiapan dalam mengikuti Indonesia Super Matic Race 2012. “Kami tidak bisa melakukan persiapan dengan baik, karena tidak memiliki sirkuit. Selain itu, kualitas yang dimiliki lawan memang di atas kami,” tambahnya.
Sekretaris Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Banten Tb Baimahdi menyatakan, perjuangan para rider Banten di lintasan sudah maksimal. Hasil yang diraih merupakan yang terbaik. “Kita kembalikan pada pembinaan, untuk latihan saja mereka (para rider-red) tidak memiliki sirkuit. Meski demikian, mereka mampu bersaing dengan rider-rider dari daerah lain yang telah memiliki program pembinaan yang terstruktur dengan baik,” kata pria yang akrab disapa Babay.
Babay juga mengatakan, tidak hanya di matic, Banten juga banyak memiliki bibit pebalap andal pada kelas road race lainnya. “Provinsi Banten yang terdiri dari delapan kota/kabupaten, banyak memiliki pebalap andal yang tergabung pada team atau club motor. Namun, kurangnya pembinaan yang membuat prestasi mereka redup. Setiap ada kejuaraan, mereka harus merogoh kocek sendiri untuk ikut serta. Untuk itu, peran pemerintah dan Pengprov IMI Banten sangat dibutuhkan,” tukasnya.
Untuk diketahui, pada Indonesia Super Matic Race 2012 di perlombakan 12 kelas, yaitu matic 115 cc standar pemula yang dimenangkan oleh Hadi Maulana (Jabar), matic 130 cc standar pemula diraih Hendri Nopaian (Jabar), matic 130 tune up open diraih Asep Bedun (Jabar), matic 150 cc bore up pemula diraih Hendi Maulana (Jabar), matic 150 cc bore up open diraih Ananto Rizka (DIY), matic 175 cc open diraih Bram Prasetya (DKI Jakarta), matic FFA 350 cc diraih Bram Prasetya (DKI Jakarta), dan bebek 110 cc tune up open diraih Am Fadly (Sulsel).
 Sedangkan empat kelas lainnya, khusus diperlombakan untuk rider-rider Banten, yaitu matic 130 cc standar pemula Banten yang diraih oleh Muhammad Jordy (XL Speed Duck Racing Team), bebek 110 cc pemula lokal Banten diraih Bery Pratama (XL Speed Duck Racing Team), Vespa Skuter FFA 250 cc Banten diraih Alvonsea Road (Alvonsea Team), dan bebek 125 cc tune up open Banten diraih Rizaludin Sidik (BRE 123 FT Low Profile Team).

Sumber: Radar Banten

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites